Kamis, 27 Oktober 2011

Tragedi Chap. 4

     Bahkan untuk menikmati haripun mereka masih menggunakan mood sebagai pembanding. Sadarkah mereka jika orang di luar sana tanpa pernah memikirkan mood mereka, mereka jauh lebih maju dan termotivasi untuk menjadi lebih baik. Menyedihkan ternyata, kali ini konteks kalimat "PENERUS BANGSA BERMENTAL TEMPE" tak lagi hanya sekedar wacana namun mendekati kenyataan yang sempurna.
    
     Andai aku bisa memilih untuk dilahirkan atau tidak dilahirkan, aku pasti lebih memilih dilahirkan. Sayangnya hal itu akan menjadi sulit kuterima karena menghadapi kenyataan sulit, di mana aku hidup dihadapkan dengan persoalan yang tak kumengerti dan ditemani dengan sekumpulan orang - orang yang munafik. Mengapa bisa sampai sedemikian rumit sampai - sampai aku sendiri memiliki pemikiran "APAKAH SAYA LAHIR DIMASA YANG SALAH?? ATAU MASA INI YANG MEMANG TIDAK BISA MENERIMA SAYA??".

     Ya Allah, Ya Tuhanku Yang Maha Mendengar, apa yang salah dengan saya?? apa yang telah saya perbuat?? Sehingga saya merasa menjadi makhluk "terasing" yang pernah ada di dunia ini. Sehingga mereka selalu salah mengartikan arti kehidupan, dan melupakan kematian mereka. Bahkan jati diri mereka sendiripun pasti tak mereka ingat. Sadarkah mereka?? tahukah mereka?? kalau selama ini mereka itu salah. Mereka itu hanya membohongi diri mereka sendiri, itu sebabnya mereka tergolong orang munafik. Mengapa?? Karena mereka sadar mereka berubah, tapi mereka tak mau mengakui perubahan mereka. Atau mungkin mereka sebenarnya ingin berubah, hanya saja mereka malu untuk melakukan perubahan itu sehingga mereka tega membohongi diri mereka sendiri dan menjadi munafik.

     Mengapa hal - hal seperti itu ada?? Jika ada yang menjawab, "itu merupakan hal untuk memberi warna keaneka ragaman pemikiran yang ada di dunia", itu merupakan jawaban ter-GOBLOK yang pernah saya dengar dan sangat di luar logika manusia ( artinya itu jawaban seekor binatang ). Karena itu bukan memberi warna melainkan memberi pandangan jenuh dan keruh untuk generasi selanjutnya.

Semarang, 27 Oktober 2011
Jika karena tulisan ini kalian mengasingkan saya, maka asingkanlah saya,
karena saya juga tidak membutuhkan kemunafikan kalian apa lagi menyerah pada kemunafikan kalian itu... Ambil dan nikmatilah kemunafikan kalian itu sendiri...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar