Sabtu, 22 Oktober 2011

Abstrak chap. 1

          Kini aku sadari aku telah salah dalam tujuanku membuat blog ini. Sebuah kesalahan besar jika aku membuat blog ini karena aku ingin menjadi orang lain. Dan patut dipertanyakan "mengapa harus menjadi orang lain jika menjadi diri sendiri itu lebih imajinatif ?", yah di situlah letak kesalahanku. Harusnya aku bisa menjadi penulis baru dengan gaya bahasa serta isi tulisan yang dituangkan dengan cara maupun ide yang berbeda. Menyedihkan sekali aku ini, tapi beruntunglah aku karena masih memiliki Ayah, Ibu, Adik, Pacar, dan Team yang mengingatkan untuk kembali menjadi dirku sendiri yang imajinatif dan inovatif. Terima kasih dan rasa syukurku karena memiliki kalian, karena tanpa kalian apalah arti penulis awam seperti diriku ini yang tak memiliki pengetahuan yang cukup tentang menulis. Namun di balik itu semua aku memiliki semangat yang terus memaksaku agar aku menuangkan tulisanku pada sebuah kertas atau sebuah blog mungkin, dan baru teralokasi detik ini, menit ini, jam ini, hari ini, minggu ini, bulan ini, tahun ini, dan abad ini.

         "Kemana saja kamu dari kemarin kawan? aku menantimu selalu agar kau bisa menggunakanku sebagai sahabat yang berguna dalam menuangkan tulisanmu." Itulah kata -kata lepo (laptop kebangganku), yang merindukanku untuk menuangkan ide, emosi, nafsu dan gambaran ke dalam dirinya yang sudah tersambung dengan jaringan internet. "Sabar sahabatku, ini baru saja aku kembali" jawabku kepadanya, hahahaha... :D tak tahan aku ingin memulainya dan akupun memulainya dengan abstrak ini.

Semarang. Sabtu, 22 Oktober 2011.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar