Sabtu, 22 Oktober 2011

Pemahaman Demokrasi chap. 2

      Ini dimulai ketika aku membaca sebuah buku yang menceritakan tentang perjalanan era demokrasi di dunia. Pemahamanku tentang demokrasi memang tidak terlalu banyak. Bahkan aku hanya tahu akan demokrasi melalui pengertian - pengertiannya saja, dan pengertian - pengertian itu terkadang justru membuatku tidak dapat berpikir tenang dan semakin gelisah. Itu semua karena semua orang memiliki pandangan  berbeda tentang demokrasi itu sendiri, dan itu membuat pengertiannya menjadi sangat banyak karena didasari oleh pendapat - pendapat orang - orang yang sebenarnya ingin berkuasa namun tidak ingin mengakuinya.
     Telah banyak buku yang menjelaskan tentang arti besarnya sebuah demokrasi, namun itu semua hanyalah omong kosong belaka karena demokrasi tidaklah benar - benar berjalan dengan semestinya. Banyak pertanyaan mengapa demokrasi saat ini hanya dinilai sebagai omong kosong, itu semua karena di balik demokrasi itu sendiri terdapat permainan bagi para penguasa dan pengikut - pengikutnya yang sangat haus akan kekuasaan. Dan demokrasi itu sendiri merupakan sebuah ide untuk sebuah misi kekuasaan yang dianggap para penguasa merupakan kekuasaan yang mutlak dan tidak terkalahkan, karena mereka akan didukung oleh para pendukung - pendukungnya yang tidak tahu - menahu akan arti demokrasi yang dibawa dan ditunjukan oleh para penguasa. Para pendukung menganggap bahwa penguasa yang mereka dukung adalah raja yang akan memberikan kesejahteraan dan kebahagiaan, tapi justru sebaliknya penguasa mengharapkan dukungan dari para pendukungnya agar dia mendapatkan kesejahteraan dan kebahagiaan untuk dirinya, keluarga dan golongannya saja, untuk selanjutnya para pendukung itu dijadikan peliharaan oleh para penguasa dan diberikan makanan - makanan berupa doktrin - doktrin kosong agar mereka tetap loyal mendukung para penguasa itu. Menyedihkan dan sangat ironis sekali, karena hal itulah kenyataan yang harus diterima. Jauh lebih menyedihkan lagi untuk para penguasa, karena mereka penjilat yang jelas tidak memiliki moral sebab mereka menjilat masyarakat awam untuk memilih dan mendukung mereka agar dapat berkuasa. Sadis, brutal, dan tidak beradab, itulah sebagian kecil tentang penguasa. Di sini aku hanya menceritakan penguasa yang ada di dunia bukan pemimpin dunia, dan menjelaskan bahwa penguasa bukanlah seorang pemimpin melainkan budak yang ingin memperbudak. Dan mereka akan tersingkir oleh kekuasaan mereka sendiri seiring berjalannya waktu, karena kekuasaan tidak bersifat abadi...

Semarang, Sabtu, 22 Oktober 2011
Aku berbicara sebagai orang yang memiliki pandangan tersendiri akan kepemimpian, dan sadar akan perbedaan pemimpin dan penguasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar