Akhir dari sebuah cerita adalah saat saya tak ingin melanjutkan apa yang sudah berjalan. Bukan malas tapi cerita ini sudah mendekati sebuah film produksi murahan layaknya film laga dengan menunggangi seekor naga (sudah tak lagi realistis) banyak tipu daya namun tanpa adanya sasaran yang jelas, yang ada hanya fiksi. Saya menghentikannya sebelum cerita ini menemukan endingnya sendiri dan makin tak karuan karna endingnya sendiri. Setelah itu semua berakhir, barulah saya memikirkan untuk benar - benar berhenti membuat sebuah cerita.
Saya pernah menganggap cerita seperti ini hanya untuk mengikat popularitas semata layaknya si Radit, tapi saat saya sadari ini bukanlah "ungkapan" fiksi, barulah saya pahami bahwa ini bukan lagi sebuah "ungkapan" tetapi sebuah omong kosong.
Saya tak pernah benar - benar serius dalam memahami suatu hal, karna biasanya hal tersebut sudah bisa ditebak endingnya seperti apa. Itu semua selalu menunjuk pada satu titik akhir yang sama....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar